membuat Tanaman Transgenik Sendiri?






http://www.gmofilm.com/photos/1_full.jpg


Holaaa sobat NacuRaru!!!. Gimana kabarnya?, wuiiihhh… kayanya udah pada nungguin postingan science di blog tercinta heheheh. Oke, di postingan sebelumnya, mincu janji mau bahas tentang “bagaimana sih proses transgenik pada tanaman?”, dan udah banyak yang DM mincu untuk ngebahas itu, jadi pada postingan kali ini mincu akan coba ngebahas proses pembuatan tanaman transgenik, tapi sebelumnya mincu minta sobat NacuRaru untuk siapin cemilan dulu nih, biar gag usah kemana-mana kalau tiba-tiba laper hehehe.



Sebelum membahas proses tanaman transgenic, mincu mau flashback sebentar nih pengertian tentang tanaman transgenik, Transgenik berasal dari kata trans yang berarti pindah, dan gen yang artinya pembawa sifat.  Jadi transgenik berarti memindahkan gen dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup yang lain. Tujuan memindahkan gen tersebut adalah untuk mendapatkan tanaman baru yang memiliki sifat lebih baik. Pada umumnya pemindahan gen tersebut berasal dari spesies yang sama, namun juga dapat berasal dari spesies atau jenis yang berbeda. pemindahan gen ini dilakukan terhadap embrio sebelum tanaman transgenik tersebut tumbuh dan berkembang lebih dewasa.


Oke, sekarang kita masuk ke pembahasan inti, yaitu :


BAGAIMANA YA MEMINDAHAKAN GEN DARI SATU TANAMAN KE TANAMAN YANG LAIN


Untuk membuat suatu tanaman transgenik, hal pertama yang dilakukan adalah melakukan identifikasi atau pencarian sifat gen yang diinginkan. Gen yang diinginkan dapat diambil dari tanaman lain, hewan atau bakteri. Setelah melakukan identifikasi dan mendapatkan gen yang diinginkan, maka dilakukan perbanyakan gen yang dikenal dengan kloning gen.



Pada tahapan kloning gen, DNA asing akan dimasukkan ke dalam vektor kloning (agen pembawa DNA) misalnya saja plasmid, Plasmid adalah potongan-potongan lingkaran genetik pada bakteri yang memiliki kemampuan untuk melewati batas spesies. Lingkaran dapat dipecah dan materi genetik baru ditambahkan dan menempatkan materi genetik baru terhadap gen bakteri itu sendiri. Kemudian, vektor kloning tersebut dimasukkan ke dalam bateri sehingga DNA dapat diperbanyak seiiring dengan perkembangbiakan bakteri tersebut. Apabila gen yang diinginkan telah diperbanyak dalam jumlah yang cukup maka akan dilakukan transfer gen asing tersebut ke dalam sel tumbuhan yang berasal dari bagian tertentu, misalnya pada bagian daun.




Setelah proses transfer DNA selesai, dilakukan seleksi sel daun untuk mendapatkan sel yang berhasil disisipi gen asing. Hasil seleksi ditumbuhkan menjadi kalus (sekumpulan sel yang belum terdiferensiasi) hingga nantinya terbentuk akar dan tunas. Apabila telah terbentuk tanaman muda (plantlet), maka dapat dilakukan pemindahan ke tanah dan sifat baru tanaman dapat diamati.
Ternyata ada beberapa metode untuk melakukan pemindahan gen pada tanaman, diantaranya adalah Mikro-proyektil, metode Agrobacterium tumefaciens, metode elektroporasi, metode Microinjection, Electroporation, Sperm Cariers, Particel Bombardement (Gene Guns). Tapi kali ini mincu akan membahasa 3 metode saja, yaitu Mikro-proyektil, metode Agrobacterium tumefaciens, dan metode elektroporasi.



1. Metode Senjata Gen atau Penembakan Mikro-Proyektil


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj996XSMY-eJQgaIS2jRecS6TEiVYiDsI4-37HcS_CFFPVs18ixtOqmEc_cDTTTS_MVIVIr40UflGPyqMHHRW9HT0dqcPkdh6QofHDsqQ3wXj5d2EEnVMIRKOueJLH-73uupESnaPwpT3Q/s1600/Microprojectile+gun.jpg


Metode ini sering digunakan pada spesies jagung dan padi. Untuk melakukannya, digunakan senjata yang dapat menembakkan mikro-proyektil berkecepatan tinggi ke dalam sel tanaman. Mikro-proyektil tersebut akan mengantarkan DNA untuk masuk ke dalam sel tanaman. Penggunaan senjata gen memberikan hasil yang bersih dan aman, meskipun ada kemungkinan terjadi kerusakan sel selama penembakan berlangsung.



2. Metode Transformasi yang Diperantarai oleh  Agrobacterium Tumefaciens


Sebelah kiri memakai metode Agrobacterium Tumefaciens dan sebelah kanan memakai metode penembakan Mikro-Proyektil
(
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG2MM3hlMCuKXYNrkh73CuTVZPSK6nxREZbQoJ8j_xrXW2L8e9oq-sdwdL0dyff1wIlvfD-Y_Wf1rFZ6RTS19Vr8JbEMJZImDnA6zerIc8iBTKiqzblLluZ3RKTDx2QnMI8bhs6dNcluY/s1600/C.jpg)




Bakteri  Agrobacterium tumefaciens dapat menginfeksi tanaman secara alami karena memiliki plasmid, suatu vektor (pembawa DNA) untuk menyisipkan gen asing. Gen asing yang ingin dimasukkan ke dalam tanaman dapat disisipkan di dalam plasmid. Selanjutnya, Agrobacterium tumefaciens secara langsung memindahkan gen pada plasmid tersebut ke dalam genom (DNA) tanaman. Setelah DNA asing menyatu dengan DNA tanaman maka sifat-sifat yang diinginkan dapat diekspresikan tumbuhan.



3. Metode Elektroporasi


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2xlNO8uW7Q5u50r1Teb1vImk2pDIrQ0vOBJLeUNWmlcW0BxQfyf0B71A31eGhDlb5-0bmeSbgrXc2qtQ1kccVjyWZWXbtRhcqrku-zA1WeEV5ecoSAZ9xcs9kZXJA3sbgQx8exP6PSyY/s400/eletrophorasi.png


Pada metode elektroporasi ini, sel tanaman yang akan menerima gen asing harus mengalami pelepasan dinding sel hingga menjadi protoplas, sel yang kehilangan dinding sel. Selanjutnya sel diberi kejutan listrik dengan voltase tinggi untuk membuka pori-pori membran sel tanaman, sehingga DNA  asing dapat masuk ke dalam sel dan bersatu (terintegrasi) dengan DNA kromosom tanaman. Kemudian, dilakukan proses pengembalian dinding sel tanaman. Setelah proses transfer DNA selesai, dilakukan seleksi sel daun untuk mendapatkan sel yang berhasil disisipi gen asing. Hasil seleksi ditumbuhan menjadi kalus (sekumpulan sel yang belum terdiferensiasi) hingga nantinya terbentuk akar dan tunas. Apabila telah terbentuk tanaman muda (plantlet), maka dapat dilakukan pemindahan ke tanah dan sifat baru tanaman dapat diamati.



Ternyata penyisipan gen pada suatu tanaman membutuhkan proses yang lama dan sedikit rumit ya hehehe, tapi tenang untuk saat ini sobat nacuraru gak perlu bingung, karena beberapa buah hasil transgenik sudah bisa dibeli dibeberapa tempat, jadi bisa nikmatin buah transgenik tanpa susah payah hehehe.



“MinCu, transgenik kan proses mencampur satu gen ke gen yang lain, berarti kan ada proses yang tidak alamiah, dari situ mungkin ada zat-zat yang seharusnya tidak kecampur jadi kecampur, apa gak ada masalah saat tubuh mengkonsumsi buah-buahan hasil transgenik?”, pertanyaan yang zuperrr hehehe. Oke, biar Mincu gak asal jawab, setelah ini mincu akan coba riset efek positif dan negative dari mengkonsumsi buah-buahan hasil transgenik, nanti hasilnya akan mincu posting disini, jadi terus pantengin NacuRaru yaa. Cheriooo…





abbypoetra



Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer